22 Juni 2010

सरबा तक जेलस,,

tancapan duri,
tertambat pada jiwa
jika kau tatap aku penuh luka
ada yang hilang
saat aku tak lagi binar
semua jd petang, tak ada riuh mengejar


disatu persimpangan
aku tampilkan tawa
jelas terpampang angan
tuk menafikan resah

rasa yang hinggap
kadang rapuh…..
saat kurun waktu
membatasi,,,

इल्मु जीवा बेलाजर Bahasa

A. pengertian Ilmu Jiwa Belajar Bahasa
Ilmu jiwa belajar bahasa adalah terdiri dari kalimat Ilmu jiwa, belajar dan bahasa. Yang mana definisi Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (the science of behavior) .sedangkan definsi belajar, adalah merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman . Sedangkan .Maka pengertian dari ilmu jiwa belajar bahasa adalah Ilmu jiwa belajar bahasa adalah terdiri dari kalimat Ilmu jiwa, belajar dan bahasa. Yang mana definisi Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (the science of behavior).sedangkan definsi belajar, adalah merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Sedangkan bahasa adalah merupakan alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi. Maka pengertian dari ilmu jiwa belajar bahasa adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek psikologi bahasa yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa.
B. Perbandingan diantara Ilmu jiwa, Ilmu Jiwa belajar dan Ilmu Jiwa Belajar Bahasa
1. Ilmu Jiwa
Membahas tentang hal jiwa, berarti kita membicarakan sesuatu yang bersifat abstrak. Sudah sejak dulu orang mencoba bertanya dan berfikir tentang hakikat jiwa, dan tak seorangpun yang mampu menjelaskan secara pasti dan tuntas apa sebenarnya jiwa itu. Namun demikian, kita semua yakin bahwa jiwa itu ada dan menjadi penggerak dan pengatur segala tingkah laku manusia.
Karena sifatnya yang abstrak, maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara langsung. Akan tetapi kita dapat mengetahui dan mengenal jiwa dengan melihat gejala-gejala yang tampak dari badan. Tingkah laku merupakan manifestasi dari jiwa seseorang sebagai kenyataan jiwa yang dapat diamati secara langsung.
Kenyataan jiwa itu kita namakan gejala-gejala jiwa , seperti mengamati, menanggapi, mengingat, berfikir, dan sebagainya. Maka dari itu ilmu jiwa (psychology) bisa kita definisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku (the science of behavior) manusia.
Bruno (1987) membagi pengertian Ilmu Jiwa (psychology) dalam tiga bagian, yaitu:
a. psikologi adalah study (penyelidikan) mengenai “Roh”.
b. Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”.
c. Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
Crow and Crow memberikan batasan tentang psikologi sebagai berikut: psychology is the study of human behavior and human relationship.
Umumnya para ilmuwan membagi ilmu jiwa (psychology) menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Psikologi Metafisika, yaitu menyelidiki hakikat jiwa seperti yang dilakukan oleh Plato dan Aristoteles.
2. Psikologi Empiris, yaitu menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dengan menggunakan observasi dan eksperimen.
Psikologi Empiris dapat dibagi lagi atas:
1. Psikolgi umum, yang menyelidiki/mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia pada umumnya.
2. Psikologi khusus, yang menyelelidiki gejala-gejala kejiwaan manusia menurut aspek-aspek tertentu sesuai dengan pandangan serta tujuannya. Adapun macam-macam psikologi khusus yaitu, psikologi perkembangan, psikologi anak, psikopathologi, psikologi kriminal, massa psikologi, ilmu jiwa kemasyarakatan, ilmu jiwa bangsa-bangsa, dan ilmu watak.
Berdasarkan kegunaannya ilmu jiwa dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Ilmu Jiwa teoritis: ilmu jiwa yang mempelajari gejala – gejala kejiwaan untuk gejala – gejala itu sendiri. Jadi belum dihubungkan dengan praktek hidup sehari-hari, melainkan mempelajari gejala – gejala tersebut sebagai pengetahuan saja, untuk menambah pengetahuan tentang kejiwaan.
2. Ilmu jiwa praktis:ilmu jiwa yang mempelajari segala sesuatu tentang jiwa untuk digunakan dalam praktek. Adapun yang termasuk dalam ilmu jiwa praktis, yaitu psiko teknik, psikologi pendidikan, ilmu jiwa pengobatan, ilmu jiwa criminal, ilmu jiwa pastoral, psikistri, psiko-diagnotik dan psiko-therapi.
Ilmu jiwa (psikology) mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain, yaitu dengan filsafat, ilmu pengetahuan alam, biologi, sosiologi, paedagogik, dan agama.
Tujuan dan guna mempelajari ilmu jiwa ialah:
1. untuk memperoleh aham tentang gejala-gejala jiwa dan engertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.
2. untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
3. untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
2. Ilmu Jiwa Belajar
Untuk memahami tentang ilmu jiwa belajar,. Maka terlebih dahulu kita fahami tentang konsep ilmu jiwa dan belajar. Konsep ilmu jiwa telah dijelaskan diatas, sedangkan konsep belajar adalah sebagai berikut. Belajar merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Menurut C.T. Morgan dalam “Introduction to Psycology” (1961) merumuskan belajar sebagai “suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman yang lalu. Jadi bisa disimpulkan bahwa belajar sangat erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku seseorang. Akan tetapi perubahan yang bukan terjadi karena adanya proses-proses belajar tidak dapat dikatakan sebagai belajar. Perubahan selain belajar antara lain karena adanya proses fisiologis (missal: sakit) dan perubahan terjadi karena adanya proses-proses pematangan (missal : bayi yang mulai dapat berjalan).
Ada dua pandangan mengenai perubahan yang terjadi dalam proses-proses belajar, antara lain :
1. Pandangan Behavioristik
Menurut pandangan ini (seperti J.B. Watson, E.L. Thorndike, dan B.F. Skinner) . Belajar adalah perubahan tingkah laku, dengan cara seseorang berbuat pada situasi tertentu. Yang dimaksud tingkah laku disini ialah tingkah laku yang dapat diamati ( berfikir dan emosi tidak menjadi perhatian dalam pandangan ini, karena tidak dapat diamati secara langsung. Diantara keyakinan prinsipil yang terdapat dalam pandangan ini ialah anak lahir tanpa warisan kecerdasan, bakat, persaan, dan warisan abstrak lainnya. Semua kecakapan timbul setelah manusia melakukan kontak dengan lingkungan.
2. Pandangan Kognitif
Menurut Pandangan ini (seperti Jean Piaget, Robert Glaser, John Anderson, Jerome Bruner, dan David Ausubel). belajar adalah proses internal mental manusia yang tidak dapat diamati secara langasung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu, perubahan dalam tingkah laku hanyalah suatu refleksi dari perubahan internal dan tak dapat diukur tanpa dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental. (aspek-aspek yang tidak dapat diamati seperti pengetahuan, arti, perasaan, keinginan, kreatifitas, harapan dan pikiran)
Dari berbagai pendapat dan pandangan mengenai definsi terlepas dari berbagai macam kelemahan-kelemahan dari masing pandangan dapat disimpulkan bahwa belajar suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang (pandangan kognitif), tetapi juga menekankan pentingnya perubahan dalam tingkah laku yang dapat diamati sebagai pertanda bahwa belajar telah berlangsung (pandangan behavioristik) dengan menunjukkan perubahan yang progresif pada tingkah laku sehinga hasil yang dicapai maksimal.
Dari uraian tentang psikologi, bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, sedangkan belajar merupakan kegiatan manusia yang berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Agar kegiatan belajar tersebut memperoleh hasil yang maksimal sesuai harapan, maka manusia tersebut membutuhkan suatu pemahaman tentang psikologi.
Tujuan dari memperlajari psikologi belajar adalah agar manusia mempunyai pemahaman lebih tentang individu, baik dirinya sendiri maupun orang lain serta dari hasil pemahaman tersebut seseorang diharapkan dapat bertindak ataupun memberikan perlakuan yang lebih bijaksana.
3. Ilmu Jiwa Belajar bahasa
Ilmu jiwa belajar bahasa adalah terdiri dari kalimat Ilmu jiwa, belajar dan bahasa. Yang mana definisi Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (the science of behavior).sedangkan definsi belajar, adalah merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Sedangkan bahasa adalah merupakan alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi. Maka pengertian dari ilmu jiwa belajar bahasa adalah ilmu yang mempelajari mempelajari tentang aspek psikologi bahasa yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa.
Linguistic adalah ilmu tentang bahasa. Yang mana obyek pembahasannya adalah bahasa itu sendiri , sedangkan bahasa itu sendiri merupakan fenomena yang hadir dalam segala aktivitas kehidupan manusia. Maka dalam ilmu bahasa (linguistic) menjadi luas sekali bidang kajiannya. secara umum pembidangan linguistic adalah sebagai berikut.
1. menurut obyek kajiannya linguistic dapat dibagi 2 macam, yaitu lingistik mikro dan linguistic makro.
2. menurut kajiannya lnguistik dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu linguistic terapan
3. adanya yang disebut linguistic sejarah dan sejarah linguistic.
Maka dalam kaitannya dengan psikologi, linguistic lazimdiartikan sebagai ilmu yang mencoba mempelajari hakikat bahasa, struktur bahasa, pemerolehan bahasa, bagaimana bahasa itu bekerja dan bagaimana bahasa itu berkembang.