25 Februari 2009

Bahasa Cinta

Kahlil Gibran**
Bila cinta memanggilmu, turutilah bersamanya
Kendati jalan yang yang mesti engkau lalui sangat keras dan terjal
Ketika sayap-sayapnya merangkulmu, maka berserah dirilah padanya
Sekalipun pedang-pedang yang bersemayam dibalik sayap-sayap itu barang kali akan melukaimu

Ketika ia bertutur kepadamu, maka percayalah padanya
Walaupun suaranya akan memporandakan mimpi-mimpimu laksana angina utara yang meluluh-lantakkan tetaman
Cinta akan memahkotai dan menyalibmu
menyuburkan dan mematikanmu
Membumbungmu terbang tingggi, mengelus pucuk-pucuk rerantinganmu yang lentik dan menerbangkanmu ke wajah matahari
Namun cinta juga akan mencekik dan menguruk-uruk akarmu sampai tercabut dari perut bumi

Cinta melakukan semua itu hanya untukmu sampai engkau berhasil menguak rahasia hatimu sendiri
Agar dalam pengertianmu itu engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan
jangan sekali-kali engkau ijinkan ketakutan bersemayam di hatimu
Supaya engkau tidak memperbudak cinta hanya demi meraup kesenangan
Sebab memang akan jauh lebih mulya bagimu,karena cinta tak akan pernah menganugrahkan apapun kecuali wujudnya sendiri
dan tidak sekali-kali menuntut apapun kecuali wujudnya sendiri itu pula
Cinta tidak pernah menguasai dan tidak pernah dikuasai
lantaran cinta terlahir hanya demi cinta
Cinta tidak pernah mengambisikan apapun kecuali pemuasan dirinya sendiri.

Lara Jiwa

Hati Telah lama tergores
Sekian banyak luka
Mendera begitu deras
Tambatkan sejuta lara
Raga mulai terpuruk
Jiwa pun mulai tersentak
Tak tahu harus apa
Hanya untaian dzikir
Iringi lara jiwa
Kirana
Tulisan ini pernah diposting dalam bulletin mingguan PPP. Al-fathimiyyah